in Bisnis, General

Tips memilih jasa pembuatan website murah sesuai budget dan berkualitas

Website, sepertinya dijaman serba online saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok untuk mereka para pebisnis, pemilik usaha, atau bahkan sebuah organisasi dan instansi pemerintah. Bahkan rasanya akan sangat aneh jika Anda hanya mengandalkan marketplace atau social media sebagai wadah untuk melakukan operasional bisnis Anda. Akan ada saatnya Anda menginginkan sebuah website yang dapat membantu bisnis Anda menjadi lebih mudah atau bahasa kerennya saat ini “naik kelas”.

Namun, tidak sedikit dari Anda yang masih bingung, bahkan kurang begitu paham faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam memiliki sebuah website yang berkualitas, baik dari sisi biaya jasa pembuatan dan hal-hal teknis lainnya, yang sebagian orang masih belum begitu familiar.

Pada kesempatan ini, saya akan membagikan tips menarik untuk Anda dalam memilih jasa pembuatan website yang murah dan berkualitas. Murah disini bukan berarti murahan, namun biaya yang Anda keluarkan sesuai dengan budget atau kemampuan dari bisnis Anda sendiri.


Service-Level Agreement (SLA)

Ya, point pertama adalah Service-Level Agreement atau SLA. Percuma jika website Anda keren, namun ketika terjadi masalah, customer support provider website Anda kurang tanggap untuk membantu permasalahan Anda. masalah pada website yang sering terjadi biasanya adalah website tidak dapat diakses karena server nya down / mati, over limit reached karena terlalu banyak visitor yang mengunjungi website Anda, dan lain-lain.

Tidak sedikit provider website yang hanya akan melayani Anda pada jam kerja normal saja. Memiliki website itu bukan seperti memiliki toko biasa, yang buka jam 9 pagi, dan tutup jam 5 sore, tetapi memiliki website itu sama dengan kita memiliki toko yang buka 24 jam, tidak menutup kemungkinan customer akan selalu datang entah itu pagi, siang, malam, atau bahkan dini hari. Bayangkan jika ketika mereka membuka website Anda, namun website Anda tidak dapat diakses, Anda sudah kehilangan satu potensi penjualan disana.

Maka carilah jasa pembuatan website yang “Always ready to serve you 24 hours”.

Portfolio

Jika penjual produk mempunyai testimonial, berbeda dengan jasa pembuatan website, sangat jarang client yang membuat website memberikan feedback, jika mereka tidak pernah komplen selama website aktif, berarti merasa sudah merasa puas dengan apa yang telah dikerjakan.

Hasil karya atau Portfolio adalah hal yang bisa dilihat oleh mata dari kualitas pekerjaan sebuah jasa pembuatan website atau biasa disebut website developer atau provider website. Jumlah portfolio yang banyak juga belum tentu menandakan baiknya sebuah layanan yang diberikan.

Portfolio yang baik adalah bagaimana mereka me-maintain, mengelola, menterjemahkan keinginan client-client mereka melalui sebuah website yang tidak hanya keren, tetapi juga menunjukan ciri khas masing-masing client.

Karena sangat dipastikan, Anda ingin website yang Anda miliki nanti betul-betul menunjukan citra perusahaan atau bisnis Anda. Tidak hanya sekedar menjadi syarat untuk mengimbangi perkembangan teknologi saja, tetapi juga membantu proses bisnis Anda menjadi semakin mudah, maka pilihlah jasa pembuatan website yang “Simplify your business need”.

Kode Open Source vs Native

Tidak sedikit jasa penyedia website yang menawarkan website instant siap pakai, yang bisa langsung aktif saat ini juga. Tapi tunggu dulu, bagaimana kualitas kode yang ditulisnya, apakah memenuhi standar sebuah website yang efektif dan efisien ? Jika memakai open source framework seperti Laravel, Yii, Codeigniter, atau bahkan CMS seperti WordPress tidak akan menjadi soal, karena wordpress dikembangkan oleh orang-orang jenius diluar sana. Dan ketika ditemukan sebuah bugsatau celah kesalahan maka akan tersedia patch yang bisa kita dapatkan dengan melakukan update secara berkala.

Namun bagaimana jika kode yang ditulis adalah dibuat sendiri atau lebih dikenal dengan istilah Native, disini kita perlu memastikan kembali, apakah kita akan mendapatkan update atau maintenance berkala, ataukah jika ditemukan bugs kita akan diberi service secara gratis, sebagai bentuk garansi untuk website yang kita buat. Tidak sedikit provider website yang meminta bayaran lebih untuk mendapatkan patch ini, karena berbeda dengan konsep open sourcedimana setiap kodenya adalah hasil kontribusi programmer-programmer yang tidak meminta imbalan.

Satu hal lagi, setiap kode website yang dibuat sesuai dengan business flow Anda atau lebih dikenal dengan istilah custom request features, akan memberikan effort lebih untuk provider website dalam proses pembuatannya. Dan setiap provider memiliki besaran yang berbeda-beda untuk penentuan biaya pembuatannya, ada yang hourly rates, daily rates, atau borongan. Namun yang perlu ditekankan kembali adalah pastikan kode yang dibuat memakai framework yang umum. Keuntungannya adalah ketika terjadi hal-hal diluar dugaan, Anda bisa meneruskan pekerjaan provider lama ke provider jasa pembuatan website yang baru, tanpa harus provider baru membuat ulang kembali setiap fitur yang sudah dikerjakan.

Maka pastikan sekali lagi jasa pembuatan website yang Anda pilih apakah memakai open source code atau native code.

Design & User Experience

Tampilan website yang keren saja masih belum cukup jika customer Anda malah merasa kesulitan dengan adanya website Anda. Pastikan setiap prosesnya mudah, bukan mudah menurut Anda, tapi mudah menurut pelanggan Anda. Apalagi jika pelanggan Anda sebagian besar adalah orang yang awam teknologi.

Kemajuan teknologi yang begitu pesat menjadikan mobile experiencemenjadi sebuah trend masa kini, tidak dapat dipungkiri hampir setiap masyarakat memiliki sebuah smartphone. Website yang baik tentu saja harus beradaptasi dengan perubahan pola hidup masyarakat ini.

Berbicara tentang jenis design website, bisa kita bagi menjadi 2 yaitu Responsive dan Adaptive. Website yang responsive akan mengatur dirinya sendiri untuk rapi pada perangkat apapun yang digunakan oleh pengunjung. Sedang adaptive, setiap perangkat yang ingin disupport harus dibuat dan dimasukan kedalam tools & library website, sehingga load time websitenya menjadi lambat, dan lagi jika ada perangkat baru release ke pasar, belum tentu design website kita akan mendukung perangkat tersebut.

Menyambung ke Portfolio, Anda bisa mereview portfolio dari jasa pembuatan website yang Anda pilih, apakah website-website hasil karyanya responsive atau adaptive.

Kualitas & Pemilihan Lokasi Server Website

Selain kualitas kode & design website, tidak dapat dipungkiri jika website wajib membutuhkan 2 komponen penting, yaitu sebuah domain & hosting server yang akan menghandle operasional utama website Anda.

Domain adalah alamat website Anda, yang sering kita kenal dengan .com .id .info .org .biz, dan lain-lain. Hosting adalah rumah website Anda, tempat Anda menyimpan semua foto produk Anda, data-data transaksi, dll. Hosting adalah sebuah komputer yang disebut server yang terkoneksi ke internet, dan terkonfigurasi dengan domain tadi, ketika Anda memanggil sebuah nama domain, maka tugas DNS (Domain Name Service) yang akan mencari mana komputer yang memiliki nama ini.

Semakin jauh lokasi server website Anda, maka akan semakin lama pula website Anda diakses. Jika target market Anda berada di Indonesia, maka akan lebih cepat jika server website Anda berada di Indonesia pula, begitu pula sebaliknya, jika target market Anda berada di luar Indonesia, misal di Eropa, maka pilihlah server yang berada di negara di Eropa, misal di Jerman atau Prancis.

Berbicara kualitas, maka harus disesuaikan pula dengan kebutuhan Anda. Server website pada dasarnya terbagi menjadi 3 jenis. Shared Hosting, Virtual Private Server (VPS), dan Dedicated Server.

  1. Shared Hosting

Shared berarti 1 server dipakai oleh banyak website, tidak hanya website Anda, tapi juga website-website orang lain, berbagi pakai satu sama lain. Kelebihannya jelas biaya sewanya lebih murah, tidak perlu repot konfigurasi ini itu, bahkan hampir semua hosting provider menyertakan cPanel untuk tiap paket hostingnya, yang mana kita tahu cPanel adalah control panel berbayar paling populer yang banyak digunakan untuk memanage hosting website kita.

2. Dedicated Server

Server milik sendiri yang bisa Anda sewa melalui provider atau menitipkan server fisik di Data Center. Dedicated server dapat Anda install operating system sendiri, konfigurasi sendiri, Anda bebas mengatur sesuai kebutuhan bisnis Anda, namun tetap pemakaiannya tidak boleh melanggar syarat & ketentuan yang berlaku dari setiap provider hosting. Kekurangannya jelas biaya sewanya mahal, namun jika bisnis Anda sudah selevel Go-JEK atau Traveloka, wajar rasanya memiliki sebuah dedicated server sendiri.

3. Virtual Private Server (VPS)

VPS adalah Dedicated rasa Shared Hosting, kenapa? karena rasanya hampir seperti memiliki server sendiri, namun dengan harga yang relatif lebih murah. Dan Anda diberi 2 pilihan untuk maintenance-nya, Managed atau Un-Managed Service, yang mana jika Anda tidak memiliki seorang Network System Engineer, maka pilihan Managed Service bisa menjadi solusi terbaik.

Gunakan tools domain WHOIS seperti whois.net atau who.is pada portfolio jasa pembuatan website yang akan Anda pilih, untuk melihat apa provider hosting yang mereka pakai dan lihat lokasi servernya. Hanya tidak akan berlaku jika WHOIS Protection diaktifkan, namun ini menjadi nilai plus juga dari jasa pembuatan website yang akan Anda pilih, berarti mereka sangat menjaga kerahasian data dari setiap clientnya.

Gunakan juga tools Pingdom atau GTMetrix untuk mengecek performa website yang telah dikerjakan oleh mereka. Jika rate A atau paling tinggi, bisa dipastikan, jasa pembuatan website yang Anda pilih mengedepankan performa website juga, tidak hanya sekedar website selesai saja.

Website itu Sewa, bukan Hak Milik selamanya

Berbeda dengan rumah yang memiliki SHM (Sertifikat Hak Milik), website memiliki karakter seperti STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) yang harus diperpanjang setiap tahunnya, terutama domain memiliki masa expired selama satu tahun sejak tanggal pendaftarannya. Sedang hosting, tergantung dari kebijakan & paket provider masing-masing, ada yang bulanan, 6 bulan, tahunan, 3 tahunan, dsb.

Sedangkan kode-kode website yang dikerjakan oleh jasa pembuatan website itu adalah sepenuhnya adalah milik Anda. Bahkan Anda berhak meminta akses ke server hostingnya. Kecuali memang bentuk kerjasama yang Anda sepakati adalah sistem Maintenance yang Anda kuasakan kepada jasa pembuat website untuk mengelola website Anda sepenuhnya, termasuk update konten website Anda, jika Anda merasa ingin fokus pada bisnis dan tidak ingin pusing dengan hal teknis-teknis terkait website.

Sebelum memulai pengerjaan website, pastikan pada surat kerja sama atau MOU tertulis yang ditanda-tangani diatas materai oleh Anda nanti, menyantumkan tentang kepemilikan atau hak cipta atas website yang telah dikerjakan.

Biaya Pembuatan Website & Cara Pembayaran yang win-win solution

Hal terakhir yang sangat penting tentu saja adalah masalah uang. Jangan sampai uang yang Anda investasikan untuk pembuatan website tidak sesuai dengan hasil yang Anda dapatkan.

Seperti yang disebutkan tadi, setiap provider website memiliki biaya jasa yang berbeda-beda untuk penentuan biaya pembuatannya, ada yang hourly rates, daily rates, atau all in / borongan.

Hourly rates, biasanya jika Anda merekrut seorang freelancers, dan tentunya Anda ingin membayar mereka sesuai dengan waktu yang mereka habiskan untuk menyelesaikan request dari Anda. Pencatatan waktunya biasanya menggunakan software seperti Rescue Time yang dijalankan ketika mulai bekerja, dan di-stop ketika berhenti bekerja. Ini bisa menjadi win-win solution untuk Anda yang memang berencana merekrut remote worker, kultur baru yang saat ini menjadi trend dengan menjamurnya co-working space di kota-kota besar di Indonesia. Namun kekurangannya terkadang (tidak semua) web developer (programmer & designer) adalah tipe pekerja yang bekerja dengan otak, dan moody sehingga website Anda lama sekali selesai, bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun atau malah kabur karena request dari Anda yang terlalu banyak.

Daily Rates, ini biasanya lebih dipakai oleh para web developer yang sudah menjadi sebuah perusahaan kecil (studio), yang mana bayarannya adalah agar seperti gaji bulanan.

All in, dikenal juga dengan istilah borongan atau project. Dengan opsi ini, Anda bisa menentukan budget Anda untuk memulai sebuah project development, dan mengajukan pertanyaan seperti “berapa kira-kira biaya pembuatan website dengan fitur A, B, dan C ini”

Biasanya, provider website akan melakukan analisa terlebih dahulu dari request yang Anda sampaikan, melakukan estimasi berapa lama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan, dan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Misalnya 12 juta dikerjakan selama 3 bulan.

Sistem pembayaran all in biasanya dibagi menjadi beberapa termin, seperti down payment, payment ke 2, final payment. Kembali lagi kepada kemampuan budget Anda, dan opsi terakhir ini bisa Anda modifikasi menjadi per Sprint Payment yang mana Anda membayar untuk pekerjaan yang telah selesai dikerjakan, contoh ilustrasinya seperti ini:

Sprint 1 down payment -> bekerja -> selesai -> Sprint 1 sisa

Sprint 2 down payment -> bekerja -> selesai -> Sprint 3 sisa

Sprint 3 down payment -> bekerja -> selesai -> Sprint 3 sisa

dst…


Oke, itulah beberapa tips dari saya tentang bagaimana memilih jasa pembuatan website yang murah dan berkualitas. Sebagai seorang manusia yang tidak akan luput dari kesalahan, saya mohon maaf jika ada salah kata, dan mohon koreksi jika apa yang saya sampaikan kurang relevan pada kolom komentar.

See you on the next articles…

Sukses untuk kita semua… aamiin…

Write a Comment

Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.